Showing posts with label IBD. Show all posts
Showing posts with label IBD. Show all posts

Thursday, May 24, 2012

Manusia dan harapan II (Tulisan)

Pada penulisan kali ini saya akan coba membahas tentang Manusia dan Harapan.
Setiap manusia pasti mempunyai harapan dalam hidup masing – masing. Harapan itu pastinya menginginkan suatu keadaan atau object yang lebih baik dari sebelumnya. Intinya.. orang yang mempunyai harapan, pasti apa yang diharapkan tersebut merupakan hal – hal yang positif, dan itu sangatlah umum dan wajar. Oleh karena itu juga semua manusia masih bertahan hidup.

Harapan itu muncul dari berbagai sumber, terkadang muncul karena imaginasi seseorang setelah mendengar cerita orang yang sukses atau melihat suatu film atau apapun. Karena harapan mencakup hal – hal yang luas (tidak pada case tertentu). Ketika seseorang berharap maka secara otomatis orang tersebut berusaha melakukan semua hal agar harapan yang ada di benaknya itu tercapai.
Tercapai tiidaknya suatu harapan seseorang tergantung pada usaha – usaha, doa, sifat pantang menyerah, dll dari masing – masing orang. Jadi secara simple harapan dapat dipetakan menjadi berikut :



HARAPAN (Keinginan) USAHA DOA TERCAPAINYA HARAPAN

Agar sesesuai dengan pemetaan diatas, maka kita sebagai manusia yang mempunyai harapan harus bersungguh – sungguh dalam menggapainya, kemudian jangan lupa untuk berdoa atas semua yang kita lakukan agar tercapai harapan yang kita inginkan.
Harapan setiap manusia tidak selamanya tercapai, oleh sebab itu kita boleh larut dalam kegagalan apabila kita tidak bisa mencapai suatu harapan yang ada di benak kita. Karena tercapai tidaknya suatu harapan, sebenarnya itu tidak terlalu penting. Yang penting adalah suatu proses untuk mencapai harapan tersebut. Dimana dalam proses tersebut kita akan mendapatkan suatu pengalaman yang sangat berguna bagi diri kita sendiri atau bahkan orang lain (apabila nantinya ada orang lain yang mengalami dengan case yang pernah kita alami). Oleh karena itu teruslah memunculkan suatu harapan dan jangan pernah putus asa terhadap hasi yang buruk, karena kita masih mendapatkan value dari semua case yang kita kerjakan untuk mendapatkan suatu harapan yang ada dibenak kita.



Kemudian apa yang sebenarnya mendorong manusia mempunyai suatu harapan ? Salah satu penyebab seseorang berani untuk berharap adalah dorongan manusia terhadap kebutuhan sehari – hari. Contoh ilustrasinya adalah sebagai berikut :

Wednesday, May 09, 2012

Manusia dan harapan (Tulisan)


Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.



Sebab sering kita saksikan banyak orang tua terlalu mengharapkan kepada anak- anaknya bagar menjadi dokter, insinyur, pendek kata mendapatkan jabatan atau pangkat yang tinggi. Menurut dugaaan bahwa semua pangkat, jabatan yang tinggi mampu memberikan kebahagiaan. Padahal belum tentu demikian. Justru orang yang berpangkat, kaya, kelihatan terpandang hatinya gundah, pikirannya kusut dan bingung.SebAliknya orang yang hidupnya serba sederhana kalau tidak mau dikatakan kekuranganhatinya selalu bahagia, tenang, damau. Mengapa demikian?
Bila kita ingat dengan kehidupan itu tidak hanya di dunia saja, namun juga di akhirat, bahkan kehidupan disana lebih abadi. Maka sudah selayaknya “harapan” untuk hidup bahagia di kedua tempat itu sudah kita niati.
Orang yang hanya mengharapkan niatnya hidup kaya, cenderung mudah sekali terseret ke jalan yang kurang baik. Sering orang yang seperti itu kurang memperhitungkan dari aturan permainan dalammendapatkan kekayaan itu. Tidak jarang klalu “menghalalkan cara”. Pegangan seperti itu mulai dilaksanakan sejak yang bersangkutan duduk dibangku pendidikan. Dilanjutkan pada saat mencari jabatan atau pekerjaan, dan disempurnakan pada waktu sudah menduduki suatu jabatan.

Saturday, March 17, 2012

Manusia dan Kebudayaan (Tugas)

Manusia (Human)

Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari lingkungan.