Sunday, April 01, 2012

Manusia dan Penderitaan (Tulisan)

Halo pembaca :)
Di Tulisan kali ini saya akan coba membahas tentang MANUSIA DAN PENDERITAAN
Jika berbicara tentang penderitaan tidak akan ada habisnya, saya simpulkan bahwa salah satu penyebab terjadinya penderitaan itu adalah masih adanya sifat buruk yang tertanam dalam tubuh manusia.
Kita contohkan korupsi
Apakah anda tahu bahwa KORUPSI adalah awal dari timbulnya sekian banyak penderitaan?
Di bawah ini adalah beberapa artikel yang saya kutip

Korupsi dan Penderitaan Kulturil

Usaha pemberantasan korupsi selama ini selalu berorientasi pada hukuman apa yang sepatutnya diberikan pada koruptor agar jera. Wacana hukuman mati juga digulirkan, seolah para koruptor adalah dajal yang harus dilenyapkan dari muka bumi dan semua masalah korupsi akan terselesaikan dengan sendirinya. Pepatah lama mengatakan “tujuannya baik tetapi sayang caranya yang kurang tepat.” Kenapa? Belajar dari cara kerja seorang dokter sebelum menentukan resep atau obat yang akan diberikan pada pasien maka diagnosa harus dilakukan terlebih dahulu. Demikian pula dalam pemberantasan korupsi. Kalau korupsi itu boleh dianalogikan sebagai penyakit maka pertanyaan yang muncul apa penyebab timbulnya korupsi?. Dalam artian kita perlu meninjau sejarahnya. Bagaimana cara penyebarannya? Baru dapat ditentukan obatnya. Jangan sampai salah dalam memberikan obat, karena selama ini orang selalu bicara hukuman tanpa tahu penyebabnya.

W.F. Wertheim Profesor of Modern History and Siciology of Southeast Asia pernah menulis dalam bukunya “Indonesian Society in Transition” bahwa masalah korupsi di Indonesia bersumber antara lain pada budaya feodal yang mengakibatkan “Conflicting loyalities” yaitu dalam artian antara kewajiban terhadap keluarga dan kewajiban terhadap negara. Dampaknya korupsi menjadi way of life dan kebiasaan hidup golongan teras negeri ini. Akirnya korupsi menjadi part of life dari para pejabat dan rakyat menjadi sapi perah. Bila ini terjadi maka para koruptor juga melanggar hak asasi manusia.

Bila dilihat ke belakang proses perfeodalan mulai pesat sekitar abad ke-17 yang di dalamnya meliputi bidang ekonomi dan kebudayaan. Kebudayaan jawa berkembang ke arah kebangsawanan maka pengagungan terhadap nilai-nilai kebangsawanan terjadi. Tradisi kebangasawan semakin menjalar maka tradisi ekonomi makin terdesak. Akibanya produksi barang dan jasa diatur berdasarkan ikatan feodal. Artinya hubungan yang berlaku adalah kekuasaan dan ketaatan. Dari sini dapat diketahui kalau dahulu kita selalu menyalahkan penjajah belanda sebagai penghambat kemajuan maka sekarang setelah merdeka kita sadar bahwa ada di dalam diri kita sendiri yang menjadi penghambat kemajuan.
Mewabahnya korupsi tidak bisa dihadapi dengan amarah, misalnya pemberian hukuman mati. Karena masalah korupsi di indonesia lebih merupakan masalah budaya bukan polisonil. Bukannya menolak pemberlakuan hukum, tidak. Karena Indonesia adalah negara hukum maka sudah sepatutnya pemberian hukum itu akan baik bila dilakukan dalam pembinaan budaya. Karena para koruptor adalah bukan penjahat biasa, mereka adalah orang yang terbelakang yang patut dikasihani dan dibina. Mereka adalah orang-orang yang mengalami penderitaan kulturil. Dalam artian belum siap nekerja dalam sistem modern.
Jadi pemberantasan korupsi bukan semata-mata memancung kepala para koruptor sebanyak-banyaknya. Hukuman mati salah sasaran dan kurang adil. Bagaimana dengan koruptor yang tidak menjabat lagi, mereka luput dari jerat hukum. Bukannya hukum tidak perlu, tetap perlu. Pertanyaannya apakah orang yang mengalami penderitaan kulturil (baca badan dalam pesawat terbang kepala teringgal di gerobak) harus dihukum mati, kalau itu dilakukan maka sama seperti menyembuhkan penyakit dengan membunuh pasiennya sekaligus.

1001 Penderitaan Berawal dari 1 Masalah:KORUPSI

Korupsi seperti hama yang merusak sebuah ladang, tabiat buruk itu kian mengancurkan nilai-nilai luhur bangsa- kita, sebagai negara yang beradab. bahkan karna ulah kaum koruptor ini bangsa kitaberhasil menyandang nominasi dengan kategori sebagai ‘’salah satu negara terkorup di dunia”Lemahnya kesadaran, dan tingginya keserakahan, merupakan awal dari berurainya jutaan tangis dan penderitaan rakayat di negri ini. harapan tinggallah harapan yang tak pernah terwujud, kebutuhan mereka pada rakyat tak pernah terabaikan, celoteh mereka selalu di dengar namun pernakah mereka mendengarkan apa yang di butuhkan oleh rakyat, pernahkah mereka mendengarkan teriakan kaum marginal ini.Segala broblema yang melilit: dari tingginya angka kemiskinan, melambungnya angka pengangguran dan melemahnya pendidikan semua itu berawal dan bermulah dari kejahatan paling memtiakn di negri ini, KORUPSI. bagaimana mungkin kita mengharapkan sesuatu yang baik jika kita telah memulainya dengan sesuatu yang buruk sungguh mustahil di sebuah taman yang kita tanam dengan bunga raffelsia akan tersebar aroma mawar didalam taman tersebut.Apa kah selamanya kita akan begini?,  membiarkan bangsa kita semakin terpuruk, di cemoh dan di pandang tak bernilai di kanca dunia, apakah selamnya kita hanya bisa memuji inovasi-inovasi baru dari bangsa lain. bagaiman akan terbentuk tunas-tunas bangsa yang berkarakter manusia sejati bila kita masih memperlihatkan kepada mereka hal-hal yang akan merusak kepribadian mereka.
Kapan segenap derita ini terhenti?                                                                                                                                                                kapan derai tangis ini akan berkhir?                                                                                                                                                            kami hanya mempikan kesejahteraan                                                                                                                                                           kami hanya mendambakan keadilan
  
Diatas adalah hanya salah satu faktor besar penderitaan, dan seperti saya tulis tadi, tidak akan ada habisnya jika kita membahas tentang penderitaan. Jika kita lihat, ini hanya satu topik yang saya bahas dan sebenarnya belum selesai. Untuk menyelesaikannya, hanya satu jalan yaitu berantas semua hal negatif :) 






Alhamdulillah tulisan ini selesai, mungkin hanya itu yang bisa saya share kepada para pembaca sekalian tentang manusia dan penderitaan khususnya korupsi, sungguh ironis bangsa ini, mari kita sama-sama berantas korupsi. Semoga bermanfaat, silahkan beri komentar tulisan ini :) 



sumber : http://politik.kompasiana.com/2011/10/05/korupsi-dan-penderitaan-kulturil/
sumber : http://politik.kompasiana.com/2012/01/15/1001-penderitaan-berawal-dari-1-masalahkorupsi/

0 comment:

Post a Comment

Let me know ur opinion here