Thursday, November 07, 2013

Bagaimana manusia memilih warna ?

Penggunaan Warna

Mode dan Pemodelan Warna


Mode warna yang dipilih menentukan pemodelan warna yang digunakan untuk men- display dan mencetak sebuah images. Sehingga jelas landasan mode itulah yang digunakan Photoshop untuk menentukan pemodelan bagi pelukisan dan proses menghasilkan (membentuk) warna. Beberapa mode warna diantaranya adalah Lab,. Sedangkan Beberapa pemodelan warna diantaranya adalah HSB (hue, saturation, brightness); RGB (red, green, blue); CMYK (cyan, magenta, yellow, black).

Model Warna

Seperti telah disebutkan pemodelan warna diantaranya adalah HSB (hue, saturation, brightness); RGB (red, green, blue); CMYK (cyan, magenta, yellow, black). Untuk lebih jelas terkait model-model warna tersebut akan coba dipaparkan pada bagian berikut.

Model HSB

Didasarkan  kepada  persepsi  manusia  terhaadap  warna,  model  HSB  menggambarkan  tiga karakteristik fundamental warna:


 
Hue adalah warna yang direfleksikan atau pun ditransmisikan sebuah objek. Nilainya diukur dari lokasi pada roda standar warna (Gambar 1), yang diekspresikan dengan nilai derajat sudut di antara dan 360°. Dalam penggunaannya, hue mengidentifikasikan nama dari sebuah warna seperti merah, oranye(jingga), atau hijau.


 
Saturation,  sering  dikenal  dengan  chroma,  yaitu  ukuran  kekuatan  atau  kemurnian sebuah  warna.  Saturation  merepresentasikan  ukuran(kuantitas)  dari  prporsi  keabuan pada hue, ukurannya dalam bentuk persentase dari 0% (gray) sampai dengan 100% (fully saturated). Pada roda standar warna, nilai saturation dari pusat roda (lingkaran) menuju tepian roda akan semakin bertambah.


 
Brightness adalah ukuran relative skala pencahayaan (lightness) atau kegelapan (darkness) dari sebuah warna, umumnya diukur sebagai nilai persentase dari 0% (black) sampai dengan 100% (white).





Gambar 1  HSB model: A. Saturation B. Hue C. Brightness D. All hues

Model RGB

Pemodelan RGB diajukan berdasarkan kenyataan bahwa besarnya persentasi dari keseluruhan spektrum warna yang visible (dapat dilihat oleh manusia) dapat dibentuk atau direpresentasikan dengan pencampuran (mengkomposisikan) warna merah (red), hijau (green) , dan biru   (blue) dengan skala pencahayaan dalam berbagai proporsi dan intensitas. Sehingga warna yang saling tumpang-tindih (overlap) akan membentuk warna cyan, magenta, kuning, dan putih (Gambar 2).

Karena  warna  RGB  merupakan  kombinasi  untuk  menghasilkan  warna  putih,  maka warna RGB sering disebut sebagai warna additive. Karena menambahkan (adding) seluruh warna secara bersamaan menghasilkan warna putih. Kita tahu warna putih merupakan warna ketika seluruh gelombang cahaya yang mungkin ditransimisikan tertransmisikan kembali seluruhnya kepada mata. Warna additive sering digunakan untuk pencahayaan, video, dan monitor. Sebagai contoh pada monitor, warna yang terbentuk dihasilkan dari emisi cahaya dari cahaya red, green, dan blue dari phosphor.


Gambar 2  Additive colors (RGB)



Model CMYK

Model CMYK dilandaskan pada cahaya yang diserap dan kualitas tinta yang dicetakan pada kertas. Cahaya Putih diibaratkan sebagai tinta transparan, dianggap gelombang cahaya yang visible seluruhnya terserap dan yang selainnya direfleksikan kembali menuju mata.

Pada teorinya, cyan (C), magenta (M), dan yellow (Y) pigmen dapat dikombinasikan untuk mengabsorbsi seluruh cahaya dan memproduksi warna hitam. Atas alasan ini CMYK disebut sebagai warna subtractive colors (Gambar 3). Beralih pada sudut pandang tinta, karena setiap tinta yang dicetakan tidak memiliki kemurnian atau intensitas maksimal dari setiap warna
, maka ketiga tinta tersebut hanya mampu menghasilkan warna coklat gelap. Untuk menghasilkan warna hitam maka perlu dikombinasikan dengan tinta yang berwarna hitam. Kombinasi dari seluruh warna tinta printer ini dalam menghasilkan warna terkenal   dengan four-color process printing.

subtractive (CMY) dan additive (RGB) warna merupakan complementary colors.



Gambar 3 Subtractive colors (CMYK)

Lab Model

L*a*b color model merupakan pemodelan warna yang diproposalkan oleh  Commission Internationale d'Eclairage (CIE) pada 1931 sebagai as an standar internasional bagi ukuran warna. pada 1976, model ini telah dirapihkan dan diberi nama CIE L*a*b.

L*a*b color didesain sebagai ukuran yang tidak dipengaruhi oleh device, sehingga pembentukannya tidak terpengaruh dari sudut pandang device yang terkait dengannya (seperti monitor, printer, computer, ataupun scanner) sebagai pembentuk output misalkan image.

L*a*b color terdiri dari luminance atau lightness component (L) dan dua chromatic components: a component (from green to red) dan b component (from blue to yellow)(Gambar
4).




Gambar 4  L*a*b* model: A. Luminance =100 (white) B. Green to red component C. Blue to yellow component D. Luminance = 0 (black)

Pada Photoshop, model Lab memiliki komponen lightness (L) dengan nilai pada range dari 0 sampai dengan 100. pada color picker, komponen a (green-red axis) dan komponen b (blue-yellow axis) yang dapat bernilai pada range dari +127 sampai dengan -128. Pada Color palette, a component dan b component dapat memiliki nilai pada range +120 sampai dengan -
120.

Grayscale Mode

Mode ini menggunakan 256 skala keabuan yang berbeda. Setiap piksel penyusun image memiliki nilai kecerahan cahaya dalam selang 0 (black) sampai dengan 255 (white). Nilai grayscale dapat diukur dari persentase tutupan tinta hitam (0% menyatakan white, dan 100% berarti black). Bentuk Image dihasilkan mengguanakan kombinasi black-dan-white ataupun suatu skala keabuan (grayscale) tertentu pada mode Grayscale.

Meskipun Grayscale merupakan suatu standar pemodelan warna, representase eksak dari suatu warna keabuan dapat sangat bervariasi, sebagai contoh dalam kasus pencetakan sangat dipengaruhi oleh kondisi mesin printer. Pada Photoshop, Grayscale mode menggunakan skala keabuan yang telah tedefinisikan dan terspesifikasikan pada bagian kotak dialog pengaturan pada warna.

Berikut sekilas panduan untuk mengkonversi image menuju dan dari  mode Grayscale:


 
Kita dapat mengkonversikan baik dalam bentuk Bitmap-mode dan image berwarna kedalam mode grayscale.

 
Untuk  mengkonversikan  image  berwarna  ke  dalam bentuk  image  grayscale  dengan kualtas yang baik, Photoshop akan menghilangkan seluruh informasi pada image yang asli.  Adapun  pemberian  level  dari  keabuan  (shades)  dari  piksel  hasil  konversi merupakan hasil representasi ulang level kecerahan (luminosity) dari gambar asli.



Mode Warna

Jika pemodelan warna adalah bagian yang terkait dengan pengaturan komponen (parameter) ukuran sebuah warna maka mode warna adalah hal yang terait dengan bagaimana sebuah device menampilkan output hasil pengaturan komponen (parameter) pada saat pemodelan.

Bitmap Mode

Mode ini menggunakan satu diantara dua nilai warna (black atau white) untuk merepresentasi pixels pada image. Image pada mode Bitmap disebut image bitmapped 1-bit karena memiliki bit depth 1 (1 bit untuk mewakili setiap piksel).

Indexed Color mode

Mode ini menggunakan setidaknya 256 tipe warna yang berbeda. Ketika mengkonversi kedalam indexed color, Photoshop membentuk color lookup table (CLUT), yang merupakan tempat menyimpan indeks dari warna-warna yang terdapat pada image. Jika warna asli ada yang tidak terdapat pada tabel maka,   sebuah proses akan menentukan warna yang paling mendekati atau mensimulasikannya menggunakan warna yang tersedia.

Dengan membatasi jenis warna, variasi indeks warna akan berkurang sehingga ukuran file image juga akan menurun sementara kualitas visual tetap terjaga. Contoh pengguanaan warna dengan mode ini misalnya pada animasi aplikasi multimedia ataupun animasi yang biasanya terdapat pada sebuah halaman web. Akan tetapi proses editing pada mode ini lebih terbatas  sehingga  untuk  proses  editin  lebih  lanjut  sebaiknya  kita  gunakan  mode  RGB (pemodelan RGB).

Duotone mode

Mode ini merancang duotone (dua-warna), tritone (tiga-color), and quadtone (empat- color) image grayscale-pun tetap mengguanakan kombinasi 2 sampai dengan empat perpaduan penggunaan tinta.

Multichannel mode

Mode ini menggunakan 256 level berbeda dari skala keabuan pada setiap chanell-nya. Multichannel images sangat tepat untuk digunakan bagi proses pencetakan yang membutuhkan preseisi akurat bagi sebuah warna.

Color Gamut

Gamut adalah range dari warna dimana sistem warna dapat melakukan displaynya baik pada sistem ataupun pada media tercetak. Tentu saja spektrum dari warna-warna yang dapat dilihat oleh mata manusia lebih luas atau bervariasi daripada gamut yang mungkin direpresentasikan pemodelan sistem warna yang ada saat ini.



Terkait penggunaan pemodelan warna pada Photoshop, L*a*b memiliki gamut paling luas, meliputi seluruh warna pada gamut RGB dan CMYK. Sebagai contoh, RGB gamut mengandung kumpulan warna yang dapat ditampilkan   pada layar monitor untuk spesifikasi mode RGB. Warna-warna yang dapat di tampilkan pada komputer atau monitor televisi (emisi red, green, dan blue light). Sehingga, beberapa warna, seperti cyan or kuniang, tidak dapat didisplaykan secara akurat oleh monitor.
Diantar gamut , CMYK gamut merupakan gamut dengan luasan spektrum paling kecil. Pada gamut CMYK hanya terdiri atas warna-warna yang dapat dicetak oleh tinta warna pada umumnya. Ketika ada warna yang tidak dapat dicetak ataupun didisplaykan oleh gamut CMYK, maka akan secara otomatis akan merefer pada gamut yang lain yang lebih luas.





Gambar 4  Color gamuts: A. A Lab color gamut B. An RGB color gamut C. A CMYK color gamut



Warna dan Psikologi Warna

Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer.

Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-
780 nanometer.

Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna dasar: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.

Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan



dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.

Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih bukanlah warna).

Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang.

Pigmen

Pigmen  adalah  zat  yang  terdapat  di  permukaan  suatu  benda  sehingga  bila  disinari dengan cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu ditangkap mata.

Di  dalam  dunia  percetakan,  pigmen  dibagi  dalam  tiga  pigmen  dasar  yang  mampu meniru pigmen-pigmen lain jika dicampurkan dengan proporsi tepat, yaitu pigmen cyan, magenta, dan kuning. Sebagai tambahan, untuk mendapatkan kedalaman warna ditambahkan pigmen  hitam.  Misalnya  untuk  mendapatkan  sensasi  warna  merah,  dicampurkan  pigmen magenta dan kuning dengan proporsi 1:1.

Berkebalikan dengan teori warna, di dalam teori pigmen sensasi putih dianggap sebagai absennya seluruh pigmen.

Warna dan Device

Setiap Device memiliki keterbatasan, begitupun dengan device penghasil output warna (contohnya: monitor, scaner, printer). Tidak seluruh warna dalam spektrum visible dapat didisplaykan oleh device penghasil output warna.

Berikut adalah daftar beberapa warna yang dapat didisplaykan device pada umumnya disertai nilai parameter sesuai pemodelannya

Tabel 1. Daftar Warna


Nama

Contoh

Hex triplet





#808080

128

128

128

0, 0, 0, 128
0, 0, 50



#0000FF

0

0

255

255, 255, 0, 0
240, 100, 100



#0000FF

0

0

128

255, 255, 0, 127
240, 100, 50



#964B00

150

75

0

0, 74, 150, 105
30, 100, 59






#FFD700

255

215

0

0, 40, 255, 0

51, 100, 100



#00FF00

0

255

0

255, 0, 255, 0
120, 100, 100


#000000

0

0

0

0, 0, 0, 255
0, 0, 0



#FFFF00

255

255

0

0, 0, 255, 0
60, 100, 100

Merah


#FF0000

255

0

0

0, 255, 255, 0
0, 100, 100



#800000

128

0

0

0, 255, 255, 127
0, 100, 50



#FFC0CB

255

192

203

0, 63, 52, 0
350, 25, 100



#FF7F00

255

165

0

0, 89, 255, 0
38, 100, 100



#C0C0C0

192

192

192

0, 0, 0, 63
0, 0, 75



#FFFFFF

255

255

255

0, 0, 0, 0
0, 0, 100



#660099

102

0

153

50, 153, 0, 102
280, 100, 60



#BF00BF

139

0

255

116, 255, 0, 0
273, 100, 100



#808000

128

128

0

0, 0, 100, 50
60, 100, 50

Makna Warna
Warna
Positif
Negatif

Abu-abu
Elegan, rendah hati, hormat, kemuliaan, stabilitas, kepelikan, tidak terbatas waktu, kebijakan Anakhronisme(penempatan kejadian pada waktu yang salah), bosan, jemu, pudar, kelemahan, bodoh, debu, polusi, gelandangan

Merah
hasrat, kuat, energi, api, cinta, seks, kegembiraan, kecepatan, panas, kepemimpinan, maskulin, tenaga Bahaya, api, Danger, fire, tanpa rasa, darah, perang, marah, revolusi, radikal, agresi, berhenti



Biru
Laut, langit, damai, kesatuan, harmoni, Seas, skies, peace, unity, harmony, ketenangan, sentosa, kesejukan, percaya diri, air, es, loyalitas, konservatif, , dapat diandalkan, dapat dipercaya, teknologi, musim dingin, kebersihan Depresi, dingin, idealisme, Depression, cabul, es, musim dingin

Hijau
Alam, musim semi, kesuburan, kemudaan, lingkungan ,sejahtera, uang (AS), semoga berhasil, enerjik, pergi, rumput, dermawan Agresi, tidak berpengalaman, iri hati, kemalangan, cemburu, uang, sakit, kikir

Kuning
Cahaya matahari, kesenangan, kegembiraan, optimisme, idealisme, kemakmuran (emas), musim panas, harapan, udara. Pengecut, pesakitan (karantina) resiko, tidak jujur, tamak, kelemahan, kewanita-wanitaan

Ungu
Sensualitas, spiritual, kreativitas, kemakmuran, keluarga raja, bangasawan, upacara, misteri, kebijakan, pencerahan Arogan, flamboyan, kemurungan, tanpa rasa, sumpah serapah, melebih- lebihkan, kebingungan

Oranye
Budisme, energi, keseimbangan, panas, api, antusias, flamboyan, suka bermain Agresi, arogan, flamboyan, tanpa rasam peringatan, bahaya, api, danger, fire

Putih
Penghormatan, kesucian, salju, damai, murni, bersihm aman, rendah hati, pernikahan, penyeterilan, musim dingin , Kedinginan, penyetirilan, rumah
sakit, menyerah, ketakutan, pengecut, musim dingin, tidak imajinatif

Hitam
Modernitas, kekuatan, kepuasan, formalitas, elegan, kemakmuran, misteri, gaya, Jahat, kematian, ketakutan, tanpa nama, marah, sedih, Evil, death, penyesalan, kesedihan, ketidakgembiraan, misteri

Coklat
Kalem, dalam, organisme alamiah, kekayaan alam, alamiah, kekayaan, stabilitas, tradisi, desa anakronisme,tidak sopan, kotor, kebodohan, keberatan, kemiskinan, kekesatan



Berbagai budaya melihat warna secara berbeda. Di India, biru diasosiasikan dengan Krisna (berasosiasi sangat positif), hijau dengan Islam, merah dengan kemurnian (digunakan dalam  warna  pernikahan)  dan  coklat  dengan  kesedihan.  Dalam  kebanyakan  budaya  Asia, kuning adalah warna imperial dengan asosiasi budaya yang serupa terhadap warna ungu dalam dunia barat. Di Cina, merah merupakan simbol perayaan, keberuntungan dan kemakmuran, putih disimbolkan dengan kesedihan dan kematian, sementara hijau topi berarti seorang istri berbuat selingkuh. Di Eropa warna sangat kuat diasosiasikan dengan partai politik dibandingkan di Amerika. Di banyak negara, hitam disinonimkan dengan sifat konservatif, merah dengan sosialisme, sementara coklat sering langsung diasosiasikan dengan Nazi. Banyak orang percaya bahwa biru adalah warna terbaik karena paling banyak memiliki nilai positif dan paling kecil nilai negatif dalam asosiasi budaya di berbagai ragam budaya.
Studi menunjukkan kebanyakan warna memiliki lebih banyak asosiasi positif daripada negatif, dan meskipun ketika sebuah warna memiliki asosiasi negatif, secara umum hanya digunakan pada konteks tertentu.

Efek Warna dalam Desain


 
  • Bentuk dulu baru warna

  • pastikan bentuk dikenali lebih dahulu sebelum ditambahkan warna

 
  • Gubakan  warna  yang  senada  untuk  membuat  hubungan  antara  produk  dengan  pesan  yang disampaikan

 
  • Gunakan untuk hubungan antara produk dengan logo

 
  • Gunakan warna untuk membuat hierarki informasi

 

 

  • Jangan gunakan drop shadows kecuali memang diperlukan (hanya menekankan produk/judul) Seimbangkan antara image dengan teks